Jumat, 19 Desember 2025, suasana di SMAN 2 Gunung Talang tampak lebih formal dan ramai dari biasanya. Hari itu adalah puncak dari perjuangan akademik selama satu semester di Tahun Ajaran 2025/2026. Sebanyak 521 siswa hadir bersama orang tua atau wali murid mereka untuk menerima laporan hasil belajar (rapor).

Kehadiran Orang Tua: Antara Harap dan Cemas

Sejak pukul 08.00 WIB, gerbang sekolah sudah dipenuhi oleh kendaraan orang tua siswa. Kehadiran mereka merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pendidikan putra-putrinya. Di koridor sekolah, terlihat pemandangan yang beragam:

  • Diskusi Hangat: Orang tua yang saling menyapa dan berbagi cerita tentang perkembangan anak-anak mereka.

  • Wajah Tegang: Beberapa siswa tampak sedikit gugup saat menunggu giliran nama mereka dipanggil masuk ke dalam kelas.

  • Konsultasi Guru: Di dalam kelas, wali kelas menjelaskan secara detail pencapaian akademik serta perilaku siswa selama di sekolah.

Momen di Dalam Ruang Kelas

Dengan total 521 siswa yang terbagi ke dalam berbagai kelas, para wali kelas bekerja ekstra keras untuk memastikan sesi konsultasi berjalan lancar. Pembagian rapor ini bukan sekadar tentang angka di atas kertas, melainkan momen refleksi.

Banyak orang tua yang tersenyum bangga melihat nilai yang meningkat, namun ada pula yang berdiskusi serius dengan guru untuk mencari solusi atas kendala belajar anak. Pihak sekolah menekankan bahwa angka rapor adalah motivasi untuk menjadi lebih baik di semester kedua nanti.

Apresiasi untuk Siswa Berprestasi

Sebelum pulang, sekolah memberikan apresiasi kepada siswa-siswa yang berhasil meraih peringkat umum. Suasana haru menyelimuti lapangan saat nama-nama siswa terbaik diumumkan di hadapan ratusan pasang mata.

“Kehadiran orang tua hari ini adalah kunci keberhasilan pendidikan. Rapor ini adalah hasil kerja sama antara sekolah, siswa, dan rumah,” ujar salah satu wali kelas saat menutup pertemuan.

Tepat tengah hari, satu per satu siswa dan orang tua meninggalkan area sekolah. Ada beban yang terangkat dari pundak mereka, digantikan dengan semangat untuk menikmati libur semester sebelum kembali berjuang di tahun 2026.